-->

Kumpulan Makalah, Artikel dan Share Informasi

Islam Transnasional dan Puritanisme di Indonesia


img source

ISLAM TRANSNASIONAL adalah gerakan Islam yang bersifat mondial yang hendak memberlakukan formalisasi Islam dalam berbagai negara, termasuk Indonesia. Hasyim Muzadi misalnya, menyebut Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al Qaeda sebagai bagian dari gerakan politik dunia dan karenanya tidak mempunyai pijakan kultural, visi kebangsaan dan visi keumatan di Indonesia. Islam Transnasional merupakan nama lain dari islam radikal, Islam kanan, fundamentalisme Islam dan Islam puritan. Kelompok-kelompok puritan mempunyai benang merah yang sama. Kelompok puritan di dunia Islam bisa disebut misalnya ; Ikhwan al Muslimin, Jamaat Islami di Pakistan, Hizbulloh di Lebanon, al-Jama'ah al Islamiyah di Mesir, Hamas Palestina, FIS di al Jazair, Partai Refah di Turki dan Tanzim al Qaeda.

Gerakan Islam Transnasional yang beroperasi di Indonesia diantaranya adalah : 

1. Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Hasan Al Banna di Mesir. Gerakan ini hadir pada awalnya melalui aktivitas-aktivitas da'wah kampus yang kemudian menjadi gerakan tarbiyyah. Kelompok ini kemudian melahirkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

2. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan Pan-Islamismenya ingin menegakkan khilafah Islamiyyah di seluruh dunia dan Indonesia merupakan target di dalamnya.

3. Wahabi dengan programnya "Wahabisasi Global"

Selain kelompok-kelompok diatas, bisa disebut yang lain adalah Majlis Mijahidin Indonesia (MMI), Jama'ah Salafi, Front Pembela Islam (FPI), Komite Persiapan Penegakan Syari'at Islam (KPPSI), Dar al-Islam (DI).

Diantara kelompok-kelompok radikal diatas, kelompok wahabi dinilai cukup berpengaruh karena dukungan petro dolarnya dan bahkan bisa dikatakan bahwa secara genelogis kelompok-kelompok puritan Islam bisa dirujukkan pada aliran wahabi. Wahabi dicetuskan oleh Muhammad b. Abdul Wahab di semenanjung Arabia pada abad ke 18. Dalam keyakinan kelompok ini menafsirkan teks secara historis dan sosiologis bahkan filosofis dianggap sebagai bentuk penyimpangan. Tidak ada multi tafsir dalam agama, tidak ada pluralisme, dan autentik berarti melaksanakan bunyi secara literal.

Untuk menarik simpati masyarakat muslim kelompok wahabi banyak menggunakan simbol-simbol salafi. kelompok inipun lebih menyukai untuk disebut sebagai kelompok salafi dengan jargon kembali kepada "al-salaf al-shahih", kembali kepada Islam auntentik versi mereka.

Kelompok puritan mengklaim sebagai pewaris tunggal kebenaran dan karenanya muslim yang dianggap berbeda dianggap kurang Islami atau bahkan kafir. Karena itulah, selain karena ambisi politik, kelompok puritan melakukan infiltrasi ke dalam masjid-masjid, lembaga-lembaga pendidikan, instansi pemerintah maupun swasta dan ormas-ormas Islam moderat, termasuk NU dan Muhammadiyah. Infiltrasi tersebut mulai santer dirasakan hingga Muhammadiyah menerbitkan SK PP Muhammadiyah Nomor 149/Kep/I.0/B/2006 yang berisi tentang penolakan terhadap infiltrasi tersebut. 

Hal yang sama juga dilakukan oleh NU lewat forum Bahtsul Masail-nya.


*** Kelompok Puritan adalah mereka yang secara konsisten dan sistematis menganut absolutisme, berfikir dikotomis, dan idealistik. Mereka tidak kenal kompromi, cenderung puris dalam artian ttidak toleran terhadap berbagai sudut pandang dan berkeyakinan realitas pluralistik merupakan kontaminasi terhadap autentisitas.

Labels: Hikmah, Wawasan

Thanks for reading Islam Transnasional dan Puritanisme di Indonesia. Please share...!

Back To Top