Kebudayaan manusia modern selalu menjelaskan dasi dalam konteks sopan santun, kepribadian kelas menengah, simbol gengsi, dan lain sebagainya. Itu semua benar-benar abstrak. Bagaimana mungkin kepribadian dikaitkan atau apalagi ditentukan oleh seutas kain yang diikatkan mengelilingi leher. Benar-benar sangat lucu.
Saridin khawatir Tuhan sendiri bisa geleng-geleng kepala karena kelucuan dasi ini tingkatnya benar-benar rendah. Kepribadian itu masalah software, soal batin, mutu nilai yang ruhaniah sifatnya. Kok dilawakkan melalui seutas dasi.
Alangkah tidak bermutunya lawakan manusia modern.
EMHA AINUN NADJIB
5 Januari 2015
Labels:
Cak Nun
Thanks for reading Para Pelawak dan Dasi. Please share...!